Apa perbedaan prinsip antara bersikap netral dan imparsial? ‘Netral’ dan ‘Imparsial’ sering diperdebatkan terkait sikap dan tindakan pers, pemerintah (termasuk ASN dan TNI/Polri), universitas, dan lembaga survei/polling selama Pilpres/Pilkada. Secara prinsip, antara bersikap netral dan imparsial memiliki perbedaan yang signifikan dalam konteks sikap dan tindakan lembaga-lembaga yang disebutkan selama Pilpres/Pilkada. Berikut adalah perbedaan utama antara […]
Author: Edy Suhardono
Petaka Etika
‘Petaka etika’ dalam konteks politik menggambarkan sebuah konflik pendapat yang lemah dalam argumentasi dan penuh dengan tuduhan tak etis yang disampaikan secara vulgar dan kadang menyertakan serangan karakter. Dalam psikologi politik, fenomena ini dapat diartikan sebagai strategi untuk memenangkan persaingan ideologis dengan cara merendahkan atau merusak reputasi pihak lain. Penuduhan ketidaketisan, terutama jika diterapkan secara […]
Character Assassination
Richard R. Lau dan David P. Redlawsk dalam buku mereka berjudul “How Voters Decide: Information Processing during Election Campaigns“[1] meneliti bagaimana pembunuhan karakter (character assassination) dapat mempengaruhi pemilih dalam mengambil keputusan politik. Mereka mendapati bahwa pembunuhan karakter dapat mempengaruhi opini pemilih, terlepas apakah informasi negatif tersebut akurat atau tidak. Namun, Lau dan Redlawsk juga mencatat […]
Antara Aliansi dan Kolusi
Kolusi dan aliansi adalah dua konsep yang berbeda dalam hubungan antara individu atau kelompok. Kolusi atau persekongkolan mengacu pada kerja sama yang tersembunyi, tidak diungkapkan secara jelas, dan bahkan rahasia yang bertujuan untuk mencapai kepentingan pribadi atau kelompok dengan cara yang tidak transparan, tidak jujur, dan bahkan melanggar aturan. Persekongkolan dapat melibatkan tindakan atau kegiatan […]
Integritas dan Ancaman Pemakzulan
Pakar psikologi politik dari berbagai aliran dan pandangan telah mengemukakan berbagai teori dan pendapat terkait titik simpang atau titik temu yang mengharuskan seorang negarawan untuk mengambil sikap dan tindakan yang berseberangan dengan partai, koalisi, atau relawan pendukungnya, bahkan jika risiko pemakzulan harus dihadapi. Perspektif kognitif lebih menitikberatkan pada bagaimana ketika berada pada posisi berseberangan dengan […]
Wawancara Imajiner
PI[1] : ”Saudara RI[2] saya kira Anda paham bahwa impian Presiden Jokowi antara lain adalah: Indonesia emas 2045, Hilirisasi, IKN, dan keberlanjutan infrastruktur. Untuk merealisasi keempat butir impian ini, Indonesia butuh pemimpin yang berani dan mampu membuat keputusan secara independen dalam arti tidak didikte oleh partai, koalisi, dan relawan; juga tidak didikte oleh negara lain. […]