Beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan secara terintegrasi antara lain: pelembagaan proses partisipatif masyarakat miskin dan terpinggirkan dalam pengambilan keputusan, kemiteraan dengan dengan organisasi berbasis masyarakat (CBO), dan organisasi non-pemerintah (LSM), termasuk kelompok-kelompok advokasi; penyediakan akses ke tanah (termasuk regularisasi), infrastruktur, dan layanan perkotaan; program terpadu untuk perbaikan lingkungan perkotaan; pengembangan usaha kecil dan mikro; penguatan kewarganegaraan dan inklusi sosial, kolaborasi dengan yayasan dan organisasi filantropi pada proyek-proyek sosial; dan program khusus untuk menjangkau kelompok-kelompok rentan.
Betapa pun, terlepas dari yang dirasakan dan dialami oleh orang Indonesia terhadap ikhtiar pemerintah melakukan pengentasan kemiskinan, negara berkembang lain sangat mempertimbangkan Indonesia dalam hal:
- Investasi besar-besaran di bidang infrastruktur, terutama di daerah pedesaan dan pulau-pulau terluar, dan proyek-proyek irigasi,
- Penyediaan input pertanian bersubsidi (dalam pupuk tertentu),
- Dukungan harga bagi petani padi (melalui BULOG),
- Tabungan pedesaan dan program kredit (Bank Rakyat Indonesia-BRI), dan
- Nilai tukar kompetitif yang nyata melalui devaluasi berturut-turut dan penyusutan yang dikelola.
Balik ke “Kondisi Yang Memungkinkan Pinjaman Modal Efektif”