Menurut hasil Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) tentang kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pacific, sistem pendidikan di Indonesia masih menganut pendekatan yang berpusat pada guru.
Guru mengajar secara “ex cathedra”, tanpa sedikit pun waktu yang dialokasikan untuk diskusi kritis. Untuk sekadar dikatakan sukses dalam pengajaran pun tidak, sebab di sana tidak ada integrasi antara kurikulum dan praktik pendidikan. Yang ada adalah pengajaran dengan buku teks yang tidak bersinggungan langsung dengan isu pengelolaan sumber daya lokal, apalagi analisis solusi kelembagaan potensial.
Nyambung ke Haruskah Model Pendidikan Yang “Teacher-Centered” Ini Dipertahankan?
sumber foto: edukasi.kompas.com