Sejumlah catatan dan tulisan Edy Suhardono mengenai wajah, motif, dan perilaku orang-orang dalam politik Indonesia hari-hari ini yang dihimpun dari Facebook Soalsial.
Catatan via posting 2 Juni
Apakah ini bukan suatu bukti dari “logika penyanderaaan” a la pembajak –jika X maka Y? Apakah logika ini menunjukkan kecakapan dalam membedakan antara “citizen” dan “religious believer”?
Terpilih Presiden Prabowo Perintahkan Kapolri Buka GKI Yasmin
Orang dengan IQ tinggi cenderung untuk berbuat lebih baik terutama dalam beralasan. Artinya, ketika ia beralasan, ia cenderung beralasan secara lebih baik.
Nilai tes IQ Prabowo capai 152, kategori orang jenius
Catatan via posting 30 Mei
Negarawan akan memposisikan diri sebagai seorang realis politik atau “virtuoso politik”, bukan rasionalis politik. Ia sangat historis dan bukan ahistoris. Sebaliknya, politisi — sang Rasionalis Politik– cenderung meremehkan alam pemikiran rakyat dan berusaha secara habis-habisan untuk memaksakan hal yang ia pikir sebagai yang seharusnya.
Siapa yang Lebih Negarawan: Jokowi-JK atau Prabowo-Hatta?
Compulsive Lying Disorder (CLD) adalah gejala gangguan psikologik yang ditandai dengan kebohongan kompulsif bahkan ketika dihadapkan pada kebenaran dan fakta keras sekalipun. Menurut Psychology Today, pribadi yang mengalami gangguan CLD berbohong dengan alasan tertentu yang kelihatannya masuk akal. Salah satunya, untuk mendapatkan kekaguman dan popularitas. Ia mendambakan pujian untuk sesuatu yang tidak ia lakukan. Dia juga sangat membutuhkan perhatian dan penghargaan orang demi menyembunyikan perasaan tidak mampu entah dengan cara berpura-pura menjadi korban atau membayangkan situasi dramatis yang sebenarnya tidak terjadi.
Aktivis Muda NU Sesalkan Pernyataan Amien Rais
Dalam dunia psikiatri dan psikologi dikenal sindrom aneh yang secara terminologik disebut Sindrom Stockholm, yakni “identifikasi dengan agresor”. Penamaan sindrom ini diangkat dari perilaku penumpang udara yang disandera oleh teroris PLO di Stockholm Airport pada tahun 1973. Ketika para sandera berhasil diselamatkan, mereka keluar sembari menyanyikan puji-pujian bagi penculik yang telah membunuh sesama penumpang.
PILPRES 2014 Hatta Rajasa Minta Dukungan FPI
Catatan via posting 29 Mei
Ketakutan untuk menjadi si miskin membuat dia membenci siapa pun yang memilih untuk hidup dalam kesederhanaan. Dia bahkan akan menanggap semua orang tak memiliki gairah dan ambisi tentang apa pun apabila mereka tidak bergabung dengan para cukong yang mengendalikan mesin ATM. [Edy Suhardono, 2014]
Amien Rais: Pilihlah capres yang ganteng dan kaya
Catatan via posting 28 Mei
Di setiap peristiwa selalu hadir seorang tokoh yang tak terbayangkan bagi siapa pun yang awam tentang para pemain di belakang layar. [Edy Suhardono, 2014]
Kubu Prabowo-Hatta Hadiri Tabligh Akbar, Mayoritas Massa dari FPI
Minakjingga, Adipati Blambangan yang sakti, berencana memberontak Kerajaan Majapahit yang dipimpin raja perempuan yang cantik jelita, Ratu Ayu Kencana Wungu. Sang Ratu memutuskan mengadakan sayembara untuk menangkal ancaman Minakjingga. Konon, salah seorang peserta sayembara ini adalah Damarwulan….
Hanya Prabowo-Hatta yang Akan Paparkan Visi Misi kepada Demokrat
Catatan via posting 27 Mei
Kekuatan justru terletak pada perbedaan dalam melihat perbedaan. Jika dengan perbedaan dua pribadi itu bisa membawa mereka untuk tertawa bersama-sama dan berbagi beban, maka keduanya mampu menemukan hakekat tim di dalam denyut nadi mereka. [Edy Suhardono, 2014]
Jokowi-Prabowo Makan Malam Bersama, Fanboy dan Fangirl Meradang
Catatan via posting 24 Mei
Semua pergunjingan tentang ketokohan seseorang biasanya mengandung tiga jenis penyangkalan: pertama, kesangsian mengapa banyak orang percaya padanya; kedua, ketidaksukaan pada kebaikan hatinya; dan ketiga, nafsu untuk berusaha menemukan kesalahannya. [Edy Suhardono, 2014]
All the rumors about one’s persona usually contain three types of denial: first, the doubt in why people trust in him; second, the dislikeness on the goodness of his heart; and third, the desire to try to find his faults. [Edy Suhardono, 2014]
Fortune ranks the World’s 50 Greatest Leaders
Keinginan agar dipuji sebagai “si sederhana” hanyalah menunjukkan bahwa sejatinya seseorang adalah pribadi yang “neko-neko” kalau bukan malahan koruptif. [Edy Suhardono, 2014]
Timses Jokowi-JK Diimbau Gaya Sederhana, Indra Piliang: Biasa Sajalah!
Catatan via posting 23 Mei
Dalam riak kesombongannya, manusia memfokus hanya pada apa yang ia ingin dengar dan lihat. Akibatnya, ia gagal memahami makna yang tersembunyi di balik gejala dan terlalu mudah menanggapi hal biasa seolah sebagai ancaman yang mengintai. [Edy Suhardono, 2014]
Fahri Hamzah-PKS: Saya Tak Goyah Bubarkan KPK
Baca lebih lanjut catatan-catatan Edy Suhardono lainnya di Facebook Soalsial.