Berikut beberapa kutipan Edy Suhardono mengenai pernikahan dan perselingkuhan.
Ketika perkawinan tumbuh seperti sebatang pohon, muncul dua cabang dengan buah berlainan. Cabang pertama disebut cinta dan yang kedua disebut seks. Cinta membuahkan anak-anak yang dicintai secara habis-habisan, sementara seks membuahkan kehamilan yang tidak dikehendaki. [Edy Suhardono, 2014]
Ketika itu terjadi beberapa kali, Anda atau pasangan Anda bisa berpendapat bahwa itu hanyalah sebuah insiden di mana hubungan Anda sedang diuji. Hampir tak terpikirkan bahwa melalui kejadian tersebut hubungan Anda mulai memburuk dan sulit untuk dipulihkan. Pada akhirnya, Anda mungkin tidak siap untuk menanggung akibatnya. [Edy Suhardono]
Ada pola yang hampir sama antar kasus: ketika seorang wanita berselingkuh dengan pria yang beristri, ia akan berhadapan dengan kenyataan dimana pria itu tak akan pernah meninggalkan istrinya dan menikahinya. Hal ini jarang terjadi pada kasus yang sebaliknya. Mengapa? Ada korelasi yang kuat antara tingginya kepuasan perkawinan yang dirasakan oleh wanita dengan kebahagiaan perkawinan dan cintanya; sebaliknya, pada pria tingginya kepuasan perkawinan berkorelasi lemah dengan kedua hal tersebut. [Edy Suhardono, 2014]
Hubungan emosional yang mengarah ke perselingkuhan dimulai ketika seseorang tidak hanya menginvestasikan lebih banyak emosi di luar pernikahan, tetapi juga ketika ia menerima dukungan emosi di luar hubungan pernikahan. [Edy Suhardono, 2014]
ARTIKEL – INFORMASI TERKAIT DI SEPUTAR WEB:
Marriage Statistics: The Biggest Surprises About Love, Sex, and More
From Reader’s Digest Magazine
Baca artikel lengkapnya di rd.com
8 Things No One Tells You About Marriage
By Ylonda Gault Caviness
Baca artikel lengkapnya di webmd.com
Marriage Affair: Should You Tell Your Spouse You Cheated? Expert Weighs In
By Ashley Reich
Baca artikel lengkapnya di huffingtonpost.com
Cheating 101: Nine Surprising Facts About Infidelity
By Laura Berman, PhD
Baca artikel lengkapnya di everydayhealth.com