Categories
Begini Saja

Otak dan Tindakan: Mana Yang Lebih Menentukan Hidup Keseharian Kita?

Artikel ini diperiksa dan disunting ulang dari artikel Edy Suhardono yang pertama kali dipublikasikan di Facebook Edy Suhardono, “Otak dan Tindakan: Mana Yang Lebih Menentukan Hidup Keseharian Kita?”, 10 Mei 2015.

Meramu antara pemahaman tentang cara kerja Microcomputer Acupuncture Pen Point Detector Digital Therapy Device Inteligen dan pemahaman terhadap hasil penelitian Andrew Newberg, MD dan Mark Robert Waldman yang dituangkan dalam buku mereka, “Words Can Change Your Brain: 12 Conversation Strategies to Build Trust, Resolve Conflict, and Increase Intimacy”, saya makin “ngeh” bahwa “bukan otak yang mengendalikan tindakan, tetapi tindakan terhadap otaklah yang akan mempengaruhi kinerja otak kita”.

Dengan merangkaikan kata positif-optimistik dalam pikiran, kita merangsang aktivitas Lobus Frontal (LF) dalam otak kita yang merupakan halte antara pusat bahasa (Broca) dan korteks motorik (KM) yang bertanggung jawab terkait perwujudan tindakan.

Makin lama kita berkonsentrasi untuk menggaungkan kata-katapositif dalam pikiran, makin kuat kita mengendalikan area lain dalam otak kita, sehingga terjadi perubahan di Lobus Parietal (LP) yang merupakan pusat dibangunnya persepsi tentang diri sendiri dan orang-orang yang berinteraksi dengan kita.

Pandangan positif tentang diri akan membias sebagai persepsi personal tentang kebaikan orang lain, sebaliknya, pandangan diri negatif membuat kita terkungkung dalam kecurigaan dan keraguan. Dengan melakukan latihan merangkai kata positif-optimistik secara sadar, struktur dan respon Thalamus dalam otak kita akan berubah ketika menanggapi kata-kata, pikiran, dan perasaan sadar. Secara evolutif, perubahan respon thalamic ini mengubah cara kita memandang realitas.

Satu anjuran yang paling praktis: kendalikan diri untuk tidak mengumpat atau memaki (misuh, Bahasa Jawa).

Klik: Words Can Change Your Brain

Tentang Penulis: Edy Suhardono adalah Pendiri IISA VISI WASKITA dan IISA Assessment, Consultancy & Research Centre. Ia juga penggagas SoalSial. Ikuti ia di Facebook IISA dan Twitter IISA.

 

Terima kasih telah membaca. Beri komentar Anda tentang artikel ini.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *