Categories
Begini Saja

Pendidikan: Akselerasi Proses Penyadaran Diri

Sejumlah catatan dan tulisan Edy Suhardono mengenai logika, kecerdasan matematika, kecerdasan interpersonal, dan belajar yang dihimpun dari Facebook IISA VISIWASKITA dan Facebook SoalSial.

Selama kesempatan pendidikan dikaitkan dengan pendapatan, sementara pekerjaan tertentu hanya dapat dilakukan melalui penguasaan keterampilan / kompetensi tertentu, maka seluruh perhatian dan energi kita hanya akan dituangkan pada cara membuat sistem tes yang mencerminkan penguasaan keterampilan khusus / kompetensi; sehingga ujian yang diselenggarakan oleh negara menjadi harga mati. Sebaliknya, jika kita menemukan tangga lain yang membuat pekerjaan dapat dilakukan dengan baik, maka selain banyak mata pelajaran termasuk dalam program pendidikan akan dihapus, tidak akan ada seorang pelajar dikategorikan sebagai bodoh. [Edy Suhardono, 2016]

academic underachievement of oppressed nationalities

Catatan via posting 5 April 2016

Makin ia merasa bahwa dunia telah menipu dirinya, makin besar ia mengalami krisis kepercayaan terhadap siapapun dan apa pun. Ironisnya, ia akan makin sering berjumpa dengan orang-orang baru dengan tabiat yang sama seperti mereka yang pernah menipunya. Ia baru akan mengalami pemulihan dalam kepercayaan, jika ia bertemu dengan seorang pribadi yang benar-benar mencintainya. [Edy Suhardono, 2016]

Jalani SMA Hanya Setahun, Jadi Lulusan Cum Laude Fakultas Hukum UI

Catatan via posting 31 Maret 2016

Sama halnya dengan obat tidak untuk dijual, tetapi untuk menyembuhkan; pendidikan pun tidak untuk dibisniskan, tetapi untuk mengakselerasikan proses penyadaran diri. [Edy Suhardono, 2016]

Catatan via posting 14 Maret 2016

Pendidikan adalah warisan abstraks terbaik sehingga tak bisa dirampok oleh siapa pun asalkan pendidikan dimaknai bukan sebagai sekadar beban keuangan. Sebaliknya, jika pendidikan disejajarkan dengan kwitansi, maka selain dapat dibeli, pendidikan dapat beralih fungsi menjadi alat pertukaran guna mendapatkan lebih banyak uang, status, layanan, barang, bahkan cinta. [Edy Suhardono, 2016]

Education is the best abstract heritage that can not be robbed by anyone as long as education is interpreted not as just another financial burden. Conversely, if education is equated with receipts, in addition can be purchased, education can be converted into a means of exchange in order to earn more money, status, services, goods, and even love. [Edy Suhardono, 2016]

Tujuh Pendidikan Ikatan Dinas Buka Pendaftaran

Tentang Penulis: Edy Suhardono adalah Pendiri IISA VISI WASKITA dan IISA Assessment, Consultancy & Research Centre. Ia juga penggagas SoalSial. Ikuti ia di Facebook IISA dan Twitter IISA.

 

Terima kasih telah membaca. Beri komentar Anda tentang artikel ini.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *