Categories
Begini Saja

Pertanyaan Terkait Dakwaan Penistaan Agama

Artikel ini diperiksa dan disunting ulang dari artikel Edy Suhardono yang pertama kali dipublikasikan di Facebook Edy Suhardono, “PERTANYAAN TERKAIT DAKWAAN PENISTAAN AGAMA”, 16 Desember 2016.

  1. Apakah kebebasan berekspresi dan kebebasan beragama/berkeyakinan harus saling dipertentangkan?
  2. Apakah kebebasan berekspresi dan kebebasan beragama/berkeyakinan harus saling meniadakan, sehingga kebebasan beragama/berkeyakinan harus membungkam kebebasan berekspresi, dan sebaliknya?
  3. Pun, jika keduanya harus dipertentangkan, dapatkah kebebasan menjalankan agama/kepercayaan bagi setiap orang harus terjadi tanpa kebebasan berekspresi, sementara hampir tidak mungkin dilakukan penyeragaman ekspresi yang tidak sejalan dengan keragaman keyakinan yang dipeluk setiap orang?
  4. Jika kebebasan berekspresi harus dipasung guna mencegah timbulnya insiden keterhujatan di kalangan para pemeluk, sementara kebebasan beragama/berkeyakinan sendiri tak terlepas dari kebebasan mengekspresikan keagamaan/keyakinan; apakah lantas hak kebebasan beragama atau berkeyakinan harus juga mencakup hak untuk memeluk agama/keyakinan yang sama sekali steril dari kemungkinan kritik atau ejekan?

Mohon masukan dan saran.

Tentang Penulis: Edy Suhardono adalah Pendiri IISA VISI WASKITA dan IISA Assessment, Consultancy & Research Centre. Ia juga penggagas SoalSial. Ikuti ia di Facebook IISA dan Twitter IISA.

 

Terima kasih telah membaca. Beri komentar Anda tentang artikel ini.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *