Categories
Begini Saja

Rasa Tak Mengenal Salah Atau Benar

Sejumlah catatan dan tulisan Edy Suhardono mengenai motif berkuasa dan perilaku orang bermuka dua yang dihimpun dari Facebook IISA VISIWASKITA dan Facebook SoalSial.

Catatan via posting 3 September 2015

Anda berhak mengklaim mencintai pasangan Anda jika Anda tidak pernah mencintainya lebih dari yang Anda mampu lakukan kini, disini, dan begini; dan Anda tidak akan pernah mencintainya kurang dari yang Anda mampu lakukan kini, disini, dan begini. [Edy Suhardono, 2015]

Catatan via posting 24 Agustus 2015

Waktu, tempat dan peristiwa tak pernah berulang, tetapi bermain musik memungkinkan kita untuk mengalami emosi yang sama terhadap waktu, tempat dan kejadian; tidak peduli apa bahasa yang kita ucapkan, apa warna kulit kita, apa aliran politik kita, apa ungkapan cinta dan keyakinan kita. [Edy Suhardono, 2015]

Catatan via posting 21 Agustus 2015

Ketika Anda bertanya kepada anak Anda dan ia menjawabnya dengan ”Nggak tahu”, jawaban ini adalah jawaban yang persis sama dengan respon ayahnya yang merasa terintimidasi oleh ibunya. Ini adalah jawaban khas seorang laki-laki yang telah begitu dikritik sehingga kehilangan kepercayaan untuk berurusan dengan perempuan. “Nggak Tahu” adalah formula lain dari jawaban “Aku takut aku akan mengatakan sesuatu yang salah dan mendapatkan dampratan karena itu.” [Edy Suhardono, 2015]

Catatan via posting 20 Agustus 2015

Meski setiap konflik dapat dijelaskan dengan logika, setiap orang yang terlibat dalam konflik perkawinan hampir selalu mengalami penyangkalan logika, dimana ia mempercayai bahwa satu ditambah satu sama dengan nol, sementara dua dikurangi satu sama dengan satu. [Edy Suhardono, 2015]

Narcissists and Sycophants: A Marriage Made in Hell

Catatan via posting 19 Agustus 2015

Satu penanda dari krisis eksistensial adalah kekaburan dalam membedakan antara dorongan untuk “mencapai suatu tujuan” dan “mendapatkan sembarang hasil”. Yang pertama hampir selalu menghantar ke keberhasilan, meski hanya dalam tingkatan tertentu; sebaliknya, yang kedua hampir selalu menjebak ke dalam suatu konflik kepentingan yang kian menjauhkan dari tujuan. [Edy Suhardono, 2015]

12 Nasihat dokter usia 103 tahun yang akan menyadarkanmu tentang hidup

Catatan via posting 16 Juni 2015

Lantaran tidak ingin tahu lebih jauh apa sebenarnya bakat, kebanyakan anak merasa tertekan oleh harapan para orang tua yang tak mengerti bahwa bakat anak menentukan apa yang akan mereka lakukan, motivasi anak menentukan berapa banyak yang bisa mereka lakukan dan sikap anak menentukan seberapa baik mereka akan tampil. [Edy Suhardono, 2015]

Catatan via posting 7 Juni 2015

Jodoh Anda tidak ditemukan, tetapi disadari. Jodoh Anda adalah sebuah cermin yang mampu menelanjangi semua yang Anda rahasiakan. Ia membuat Anda memusatkan perhatian hanya pada diri Anda sendiri sehingga Anda mampu mengubah hidup Anda. Jodoh sejati adalah seseorang yang paling penting yang Anda akan temui, karena ia akan meruntuhkan benteng pertahanan Anda dan membuat Anda sadar tentang betapa Anda lemah. [Edy Suhardono, 2015]

Catatan via posting 4 Juni 2015

Untuk memurnikan transaksi terhadap hubungan dan sebaliknya, perlu untuk menerapkan empat prinsip. Pertama, teman tidak seharusnya menelan teman. Kedua, bisnis tidak seharusnya menghancurkan persahabatan. Ketiga, persahabatan seharusnya hanya persahabatan dan bukan bisnis. Dan, keempat, bisnis seharusnya hanya bisnis, bukan persahabatan. [Edy Suhardono, 2015]

Catatan via posting 13 Mei 2015

Tidak ada ‘salah rasa’. Yang ada adalah ‘tepat rasa’ atau ‘keliru rasa’. Sebab ‘rasa’ tak mengenal ‘salah atau benar’, tetapi ‘tepat atau keliru’. [Edy Suhardono, 2015]

Catatan via posting 10 Mei 2015

Bukan otak yang mengendalikan tindakan, tetapi tindakan terhadap otaklah yang akan mempengaruhi kinerja otak kita. [Edy Suhardono, 2015]

Tentang Penulis: Edy Suhardono adalah Pendiri IISA VISI WASKITA dan IISA Assessment, Consultancy & Research Centre. Ia juga penggagas SoalSial. Ikuti ia di Facebook IISA dan Twitter IISA.

 

Terima kasih telah membaca. Beri komentar Anda tentang artikel ini.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *