Dalam studi psikologi politik, ‘argumentasi promptal’ dikenali sebagai alasan yang bertujuan untuk menyakinkan atau mempengaruhi publik agar melakukan suatu tindakan atau mengubah pendapat. Argumentasi ini seringkali digunakan dalam situasi persuasif, seperti dalam debat atau penulisan esai argumentatif. Sementara itu, argumentasi substansial adalah alasan yang berfokus pada substansi atau isi argumen yang diberikan. Argumentasi promptal bertujuan […]
Atribusi Privilege
‘Atribusi privilege’ dalam perspektif psikologi politik merujuk pada kecenderungan manusia untuk mengaitkan keuntungan atau hak istimewa yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok tertentu dengan faktor-faktor sosial, struktural, atau kekuasaan yang dominan dalam masyarakat. Hal ini melibatkan persepsi terhadap perbedaan-perbedaan dalam akses terhadap sumber daya, kesempatan, atau kewenangan yang melekat pada individu atau kelompok tertentu dan […]
Suhu politik nasional yang merangsak tajam usai Gibran menjadi cawapres Prabowo mendorong penulis untuk membaca ulang perbedaan antara kebenaran prosedural dan kebenaran substansial dalam kehidupan bernegara. Topik yang sama telah dibahas oleh beberapa filsuf dalam bidang politik dan hukum. Berikut adalah beberapa filsuf dan kutipan mereka yang memaparkan perbedaan tersebut: Pertama, dalam bukunya Political Liberalism […]
‘Swing Mood’ Pada Buzzer
Ada sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya swing mood di kalangan pendengung (buzzer) dan pendukung politik Jokowi di media sosial. Jika dikontekstualisasikan dalam rumusan awal “skenario dinasti politik Jokowi”, faktor-faktor tersebut sering kali dikaitkan dengan dinamika politik dan bagaimana masyarakat bereaksi terhadap perubahan tersebut. Salah satu faktor terpentingnya adalah persepsi bahwa prinsip politik Joko Widodo […]
Pecah Aliansi
Jika penulis menilik sinyal-sinyal yang tersebar di berbagai media, belum muncul alasan kuat bahwa Gibran sebagai cawapres Prabowo akan merusak aliansi Jokowi-Megawati. Sejauh ini, baik Jokowi maupun Megawati telah menunjukkan komitmennya terhadap kepentingan partai dan rakyat serta kekuatan persatuan politik. Argumen penulis adalah bahwa keputusan politik individu tidak memengaruhi hubungan politik di antara mereka berdua. […]
Negarawan
Apa penjelasan psikologi politik tentang kenegarawanan seorang pemimpin yang sering ditandai dengan keberanian menentang arus, bertindak inkonsistensi, dan kurang mempedulikan reputasi politiknya;[1] tetapi pada akhirnya tetap menunjukkan pusat kepedulian yang jelas dan konsisten terkait dengan kepentingan bangsa? Psikologi politik akan melihat fenomena yang mirip ini dari sudut pandang psikologis, dengan mempertimbangkan faktor psikologis yang dapat […]